Kamis, 25 Maret 2010

SELAMAT DATANG KHILAFAH ISLAMIYYAH


Kita sering mendengar istilah. "MASYARAKAT INTERNASIONAL", bahkan tidak sedikit dari kita yang suka menggunakannya, namun tidak banyak di antara kita yang memahami maksud sesungguhnya dari istilah tersebut. Sebagian dari kita meyakini bahwa istilah tersebut digunakan untuk merepresentasikan sikap masyarakat dunia secara keseluruhan. Padahal, tidak demikian.

Penggunaan istilah "Masyarakat Internasional" mulai popular seusai Perang Dunia II, yaitu seiring dengan mulai aktifnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memainkan peran penting dalam kancah internasional. Bahkan sikap mayoritas anggota PBB sering disebut sebagai sikap Masyarakat Internasional, karena dianggap sebagai sikap yang secara representatif mewakili masyarakat dunia internasional. Padahal, sekali lagi, tidak demikian.

Sebagaimana sama kita ketahui bahwa PBB dikuasai oleh negara-negara adidaya sepertt Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris dan Perancis, yang secara de jure kelima negara tersebuy memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB. Bahkan secara de facto, Amerika Serikat adalah yang paling dominan memiliki pengaruh dalam penentuan sikap Dewan Keamanan maupun Majelis Umum PBB, sehingga hampir semua putusan PBB dalam bidang politik, keamanan, sosial budaya, ekonomi, moneter, perbankan, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan HAM, sejalan dengan arah kepentingan politik AS dan sekutunya. Dan AS sendiri dikuasai oleh gerakan Ekstrimis Zionis dan Radikalis Salibis Internasional.

Kedua kelompok tersebut dengan kekuatan ekonomi dan keuangannya, melalui penguasaan media komunikasi dan informasi internasional, dengan sangat mudah dan leluasa mengklaim bahwa sikap PBB yg sejalan dengan sikap mereka tersebut adalah sikap Masyarakat Internasional.

Dengan demikian, istilah Masyarakat Internasional sebenarnya hanya merupakan representasi dari sikap Zionis dan Salibis Internasional yang diwakili AS dan sekutunya. Tidak ada sangkut paut dengan masyarakat dunia yang sebenarnya, apalagi dengan Dunia Islam.

KEBIJAKAN KAFIR DAN KEJAHATAN MUSLIM
Dari uraian di atas, kita tidak perlu lagi heran atau pun kaget, dengan berbagai sikap PBB yang disebut sebagai sikap Masyarakat Internasional, justru banyak yang sangat merugikan Dunia Islam. Sebagai contoh kasus : Tatkala Presiden AS menyatakan akan mengejar dan membunuh Usamah bin Ladin dengan tuduhan terorisme, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebut hal tersebut sebagai KEBIJAKAN AS yang harus dihormati. Namun, ketika pernyataan tsb direspon pihak Usamah dengan menyatakan akan melawan AS atas kejahatan kemanusiaannya di Iraq dan Afghanistan, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya sbg KEJAHATAN USAMAH yang harus dihentikan.

Kasus lainnya, tatkala Israel membombardir Palestina shg berjatuhan banyak korban dr warga sipil yg tak berdosa, maka AS dg memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya sbg KEBIJAKAN ISRAEL utk membela diri dan melindungi warganya. Namun, tatkala Para Pejuang Hamas di Palestina melakukan perlawanan utk membela agama, bangsa dan negaranya, maka AS dg memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya sbg KEJAHATAN HAMAS yg harus dikutuk.

Kasus selanjutnya, tatkala Israel mengancam akan menyerang Iran untuk menghancurkan program nuklirnya, maka AS dg memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebut ancaman tersebut sebagai KEBIJAKAN ISRAEL untuk menjaga keamanan dunia.

Namun tatkala Iran balik mengancam akan melawan segala bentuk gangguan Israel terhadap Iran, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebut balasan ancaman tersebut sebagai KEJAHATAN IRAN yang mengancam keamanan dunia.

ISLAM DAN TERORIS
Berbagai kasus lainnya lagi, tatkala tentara Philipina membantai Muslim Moro di Mindanau, tentara Thailand membunuhi Muslim di Patani dan Narasthiwat, tentara Myanmar melakukan pembersihan etnis Muslim Rohingya, tentara India menghabisi muslim Kashmir, tentara AS membumihanguskan Iraq dan Afghanistan, tentara Rusia memporakporandakan wilayah muslim Chechnya, China menindas muslim Uighur di Xinjiang, maka tak ada suara Masyarakat Internasional yang menyebut mereka teroris. Namun tatkala para pejuang muslim bangkit di berbagai negeri melakukan perlawanan terhadap kezaliman, maka mereka kompak koor bersama mengatasnamakan Masyarakat Internasional menyebut para pejuang sebagai gerombolan TERORIS yang sangat berbahaya.

Termasuk kasus dalam negeri Indonesia, tatkala terjadi pembantaian ribuan umat Islam di Ambon dan Poso yang dilakukan kelompok Ekstrimis Salibis yang menyebut diri mereka Laskar Kristus, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya KERUSUHAN BIASA, tak satu pun pelakunya disebut Teroris. Namun tatkala Laskar Islam dari berbagai Ormas Islam datang darj pelbagai daerah turun ke Ambon dan Poso untuk menghentikan kebiadaban Laskar Kristus, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya AKSI TERORISME, dan menyebut para pejuang dari Laskar Islam sebagai TERORIS, sehingga pemerintah RI ditekan untuk mengejar dan menangkap bahkan membunuh mereka dengan dalih Perang Melawan Terorisme.

Jelas sdh, bahwa Masyarakat Internasional adalah komunitas terbatas dari kalangan Ekstrimis Zionis dan Salibis Radikalis Internasional yang menguasai Dunia Barat, serta menunggangi institusi PBB untuk mencapai keinginan memperbudak seluruh masyarakat dunia di semua sektor kehidupannya. Sikap Zionis - Salibis disebut sebagai sikap Masyarakat Internasional, keinginan mereka dikatakan sebagai keinginan Masyarakat Internasional, dan kemarahan mereka dianggap sebagai kemarahan Masyarakat Internasional.

Kini, Masyarakat Internasional dalam makna tersebut wajib dipatuhi seluruh masyarakat dunia. Dan semua produk politik Masyarakat Internasional mesti dijadikan Pedoman Hidup Dunia, seperti HAM, Demokrasi, Kapitalisme, Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme, Kesetaraan Gender, Anti Polygami, Keluarga Berencana, Westernisasi, dan sebagainya.. Dan semua produkbudaya Masyarakat Internasional harus dijadikan Gaya Hidup Dunia, seperti yang terkait Enterteiment, Game, Music, Film, Sex, Mode, Fashion, Sport, Shopping, hingga soal Food (makanan). Siapa menolak akan ditindak, dan siapa tidak setuju akan dijadikan musuh bagi Masyarakat Internasional.

MASYARAKAT ISLAM INTERNASIONAL
Dengam apa yang sudah diuraikan di atas tadi, maka sudah saatnya umat Islam di seluruh dunia bersatu membangun Masyarakat Islam Internasional sebagai tandingan Masyarakat Internasional ala Zionis dan Salibis. Itu bisa diawali dengan memfungsikan OKI (Organisasi Konferensi Islam) sebagai EMBRIO Khilafah Islam. Dunia Islam harus mampu menghapus semua SEKAT yang telah memisahkan mereka selama berabad-abad. Bentuk konkritnya mesti mencakup berbagai sektor seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, tekhnologi.. Ada pun langkah konkrit yg bisa diambil, antara lain :

1.Membentuk PARLEMEN BERSAMA DUNIA ISLAM yg beranggotakan Tokoh-Tokoh Islam yg kredibel dan representatif mewakili negeri-negeri Islam dari mana mereka berasal.

2.Mendirikan BANK DUNIA ISLAM yg bersih dari segala bentuk Ekonomi Riba mau pun praktek perbankan yg Eksploitatif dan Kapitalitatif.

3.Menyatukan MATA UANG seluruh dunia Islam dan menjadikannya sbg ALAT TUKAR WAJIB bagi negara mana pun yg berhubungan dagang atau bisnis dg Dunia Islam.

4.Membentuk MASYARAKAT EKONOMI ISLAM yg menjadi forum kerjasama ekonomi antar negara Islam sekaligus sbg benteng proteksi bagi semua produk dan komoditi Dunia Islam dari ancaman Pasar Bebas Masyarakat Internasional.

5.Membangun PAKTA PERTAHANAN ISLAM yg menjadi wadah kerjasama di bidang militer, strategi, persenjataan dan pertahanan antar Dunia Islam, sekaligus menjadi POLISI DUNIA yg siap melawan sgl bentuk kezaliman dan kejahatan kemanusiaan utk menciptakan KEDAMAIAN DUNIA seutuhnya.

6.Membangun PUSAT ANTARIKSA ISLAM yg mengatur sendiri komunikasi dan informasi Satelit Dunia Islam, sertamemprotek negara2 Islam dr segala bentuk penyadapan, penyusupan dan invansi gelombang komunikasi dan informasi yg dilakukan musuh Islam.

7.Menjadikan BAHASA ARAB sbg BAHASA RESMI DUNIA ISLAM dan menjadikannya sbg KURIKULUM WAJIB bagi setiap sekolah di seluruh negeri Islam pada tiap jenjangnya.

8.Setiap muslim bebas keluar masuk ke negara Islam mana pun yg diinginkannya tanpa proses keimigrasian yg rumit dan melelahkan. Dan setiap negara Islam mempermudah proses ASIMILASI antar warga negara Islam.

9.Membangun PUSAT NUKLIR ISLAM bagi pengembangan Program Nuklir Dunia Islam utk KEDAMAIAN dan PERDAMAIAN.

10.Menjadikan MEKKAH dan MADINAH sbg KOTA SUCI INTERNASIONAL yg lepas dr kekuasaan politik pihak mana pun, sekaligus sbg PUSAT PERADABAN ISLAM yg seluruh negara Islam ikut andil dan bertanggungjawab dlm pemeliharaan, pengelolaan dan pengembangannya. Dalam hal ini, Negara-negara Arab, khususnya Saudi Arabia, bisa menjadi UJUNG TOMBAKNYA.

Jika, langkah-langkah konkrit di atas berhasil direalisasikan, maka sekat wilayah dan teritorial antar Negara Islam hanya merupakan SEKAT FORMALITAS pergaulan internasional, shg peran dan fungsi Kepala Negara dari tiap-tiap Negeri Islam semacam AMIR yg mengatur masing-masing negerinya utk kemudian bertanggungjawab kpd KHALIFAH. Sdg sekat sistem kehidupan bermasyarakat di setiap negara Islam tersebut hanya merupakan 'URF yaitu adat istiadat yg mesti dihargai dan dihormati dg tetap disesuaikan dan dijaga agar tdk melanggar sistem Islam. Selanjutnya, jalan menuju berdirinya Khilafah Islamiyyah 'Alamiyyah semakin terbuka lebar.

KHILAFAH PHOBIA
Selama ini, upaya perjuangan penegakan KHILAFAH ISLAMIYYAH dianggap oleh sebagian kalangan sbg sesuatu yg UTOPIS. Bahkan cenderung dimusuhi oleh berbagai negara Islam sendiri, krn dianggap sbg gerakan politik yg akan menumbangkan semua pemerintahan di negara-negara Islam. Para pemimpin negeri Islam memandang para pejuang Khilafah Islamiyyah sbg kompetitor kekuasaan yg mengancam kedudukan mereka, bahkan kedaulatan negara mereka, shg harus disingkirkan.

Sikap KHILAFAH PHOBIA spt itu muncul sbg akibat ketidakmengertian mereka ttg hakikat Khilafah Islamiyyah. Disamping adanya kelompok umat Islam yg mengkampanyekan Sistem Khilafah scr vulgar dg statement penghapusan semua pemerintahan negara Islam, peniadaan semua batas wilayah teritorial antar negara Islam, pelenyapan kedaulatan setiap negara Islam, pemberangusan hak-hak kebangsaan semua negeri Islam, hingga penolakan thd semua produk budaya local negeri Islam scr membabi-buta. Kelompok ini sangat eksklusif, menafsirkan Khilafah Islamiyyah scr hitam-putih. Penuh semangat tapi tdk realistis. Penuh energi tapi jalan sendiri. Penuh potensi tapi terlalu ambisi.

Kampanye Khilafah semacam itu telah menjadikan Khilafah Islamiyyah sbg momok yg sangat menakutkan bagi para penguasa di negeri-negeri Islam. Karenanya, apa yg telah diuraikan di atas merupakan tawaran solusi bagi perjuangan penegakan Khilafah Islamiyyah yg lebih logis dan realistis, bahkan lebih simpatik dan menarik bagi negeri2 Islam dan para pemimpinnya, krn tdk ada agenda Power Kompetitif yg sistemik.
Insya Allah, ketika para penguasa Dunia Islam tdk merasa terancam negerinya dan kekuasaannya dg perjuangan penegakan Khilafah Islamiyyah, mk mereka akan mau mendengar dan mengkaji ttg apa dan bgmn konsep Khilafah Islamiyyah. Dan ketika mereka sdh memahami hakikat Khilafah Islamiyyah yg sebenarnya, bukan tdk mungkin mereka akan terpanggil utk mewujudkannya, bahkan mungkin justru mereka yg akan lebih semangat drpd para pejuang penegak Khilafah Islamiyyah selama ini.

Ahlan wa Sahlan Ya Marhaban. Selamat datang KHILAFAH ISLAMIYYAH.

http://www.suara-islam.com/news/muhasabah/analisis-kontemporer/566-selamat-datang-khilafah-islamiyyah