Selasa, 27 Juli 2010

Pengalaman bekam (أ لحجامه)-2

Pengalaman menarik ku dan hal yang unik di kos Ausath yaitu tradisi-tradisi yang islami, hal yang tak disadari sudah menjadi teradisi di kos ausath kalau pegel-pegel , badan kurang fit obatnya bekam bahasa arabnya yaitu al hijamah (أ لحجامه)he"...,ya itulah tradisi yang sampe skrg masih menjadi budaya di ausath kayaknya perlu dipertahankan karena ini merupakan pengobatan ala nabi.

aku penasaran dengan bekam karena waktu itu aku belum pernah di bekam, rata-rata temen ku sudah pernah merasakan, akhirnya sampai puncak sudah rasa penasaranku..untuk di bekam kebetulan waktu itu aku merasa gak enak badan dan akhirnya aku nta bekam dan yang bekam saat itu mas wawan,,,...y mas wawan yang bekam aku pertama kali...

"hud beli minyak zaitun dulu kalau mau bekam", kata mas wawan kepadaku. "oke lah kalau begitu",jawabku. aku langsung meluncur dengan si merah sepeda ontel yang selalu menemani saat aku pergi-pergi ya pergi ngampus, cari makan, dan jalan-jalan hahaha.....

malam ba'da isya aku sudah tengkurap di atas lantai dengan telanjang dada dan bahu-bahu ku sudah siap untuk di tusuk-tusuk oleh jarum bekam setelah di olesi dengan minyak zaitun dan cupingnya di pasang di titik-titik bekam lalu di sedot setelah itu di tunggu beberapa menit sampe kilayatan gembung.

"aw..aw",aku sedkit merasa nyeri saat di tusuk he"..ya sebenarnya gak sakit cuma kayak digigit semut merah ya mungkin seperti itulah he"...

darah merah yang keluar tidak begitu banyak ya itu sebenarnya darah kotor yang ada pada dalam tubuh.

Penglaman bekam ku yang kedua, saat itu aku sakit tapi jadi dalam keadaan sakit belum bsa di bekam harus tunggu sembuh dulu setelah aku sembuh dari sakit ku aku pergi ke rumah mas darto untuk bekam kebetulan dia sudah ikut pelatihan bekam dan sudah sering dengan hal hal seperti ini.

aku telah sampai di rumah mas darto dan aku langsung dipersilahkan duduk sebagaimana kita bertamu ke rumah orang dan basa basi dikit setelah itu langsung menuju ke inti yaitu bekam he"...

"buka baju mu dulu", kata mas darto. "oke", jawabku.saat aku bekam kali ini berbeda dengan aku bekam pertama kali karena bekam kali ini aku gak di bolehin baring tapi harus duduk agar mudah dalam pengambilan darahnya dan sekalian bisa ngobrol he"..ya seandainya dengan orang-orang awam mungkin dengan ini kita bisa sekalian dakwah karena dalam posisi seperti ini keadaan seseorang bisa menerima apa yang dia dengarkan untuk diaplikasikannya he".. ya kita bisa mengajak dia untuk shalat di masjid dan apalah yang bisa kita ajak untuk kebaikan..

wow..sudah banyak cuping yang menempel di punggung ku..yang terpasang ini adalah titik sunnah.

Sabtu, 10 Juli 2010

Review NegeriAds.Com




Assalamu'alaikum

Dear teman-teman semua,..

Pada posting kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah kabar gembira untuk Anda semua. Kabar gembiranya adalah: telah diluncurkan sebuah jaringan PPC baru, bernama NegeriAds.Com.

PPC Ads Network lagi? Betul sekali. Tapi tentu, jaringan baru ini tidak akan seperti yang lainnya. Jaringan PPC ini akan lebih user friendly, responsif dan tentunya juga lebih membawa untung untuk semua pihak.

Bagi Anda yang tertarik untuk menjadi advertiser, untuk menyebarkan iklan tentang produk-produk Anda, atau produk-produk yang Anda affiliasikan, bisa mulai mencoba untuk mengiklankannya di jaringan NegeriAds.Com.

Cost per Click (CPC) sangat murah, hanya mulai Rp 400 / klik / iklan. Dan dengan dilindungi oleh sistem Anti Fraud (1 klik / IP / hari), Anda bisa lebih tenang dan yakin bahwa setiap sen uang yang Anda keluarkan tidak sia-sia.

Bagi para affiliate dan reseller, Anda bisa menjadikan jaringan NegeriAds.Com pilihan alternatif (atau bahkan pilihan utama) untuk beriklan. Bagi para product owner, Anda pun bisa melakukan hal serupa plus merekomendasikan jaringan baru ini kepada para affiliate dan reseller Anda (karena persaingan di jaringan PPC lain sudah ketat).

Untuk mereka yang ingin menjadikan blog / website yang sudah dimiliki sebagai sebuah mesin uang, segeralah bergabung menjadi publisher NegeriAds.Com, dan mulai jaring komisi dari klak-klik pengunjung pada blog / website Anda. Pendaftaran publisher 100% GRATIS.

NegeriAds.Com memberikan sharing profit yang adil, 50%-50% antara network owner dan para publisher. Untuk jenis dan ukuran iklan, disediakan berbagai ukuran iklan berbasis text dan gambar dengan standard tampilan yang sesuai dengan ukuran IAB.

Minimum payout hanya Rp 50.000 dan dibayar dalam waktu 7-14 hari setelah request komisi dilakukan. Ini jauh lebih baik daripada banyak jaringan PPC lainnya yang baru melakukan pembayaran setelah 30 atau bahkan 40 hari setelah payout diminta... mana mau nunggu lama-lama.

Pada akhirnya, saya rasa NegeriAds adalah tempat yang tepat bila Anda ingin menjadi seorang Advertoser atau Publisher untuk market Indonesia.

Untuk Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang NegeriAds.Com dan ingin mendaftar (sebagai Advertiser atupun Publisher), silakan segera datang ke:

•••> http://negeriads.com/index.php?r=7803

Selamat mencoba menjadi publisher NegeriAds.

Salam sukses untuk Anda!




Kamis, 25 Maret 2010

SELAMAT DATANG KHILAFAH ISLAMIYYAH


Kita sering mendengar istilah. "MASYARAKAT INTERNASIONAL", bahkan tidak sedikit dari kita yang suka menggunakannya, namun tidak banyak di antara kita yang memahami maksud sesungguhnya dari istilah tersebut. Sebagian dari kita meyakini bahwa istilah tersebut digunakan untuk merepresentasikan sikap masyarakat dunia secara keseluruhan. Padahal, tidak demikian.

Penggunaan istilah "Masyarakat Internasional" mulai popular seusai Perang Dunia II, yaitu seiring dengan mulai aktifnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memainkan peran penting dalam kancah internasional. Bahkan sikap mayoritas anggota PBB sering disebut sebagai sikap Masyarakat Internasional, karena dianggap sebagai sikap yang secara representatif mewakili masyarakat dunia internasional. Padahal, sekali lagi, tidak demikian.

Sebagaimana sama kita ketahui bahwa PBB dikuasai oleh negara-negara adidaya sepertt Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris dan Perancis, yang secara de jure kelima negara tersebuy memiliki Hak Veto di Dewan Keamanan PBB. Bahkan secara de facto, Amerika Serikat adalah yang paling dominan memiliki pengaruh dalam penentuan sikap Dewan Keamanan maupun Majelis Umum PBB, sehingga hampir semua putusan PBB dalam bidang politik, keamanan, sosial budaya, ekonomi, moneter, perbankan, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan dan HAM, sejalan dengan arah kepentingan politik AS dan sekutunya. Dan AS sendiri dikuasai oleh gerakan Ekstrimis Zionis dan Radikalis Salibis Internasional.

Kedua kelompok tersebut dengan kekuatan ekonomi dan keuangannya, melalui penguasaan media komunikasi dan informasi internasional, dengan sangat mudah dan leluasa mengklaim bahwa sikap PBB yg sejalan dengan sikap mereka tersebut adalah sikap Masyarakat Internasional.

Dengan demikian, istilah Masyarakat Internasional sebenarnya hanya merupakan representasi dari sikap Zionis dan Salibis Internasional yang diwakili AS dan sekutunya. Tidak ada sangkut paut dengan masyarakat dunia yang sebenarnya, apalagi dengan Dunia Islam.

KEBIJAKAN KAFIR DAN KEJAHATAN MUSLIM
Dari uraian di atas, kita tidak perlu lagi heran atau pun kaget, dengan berbagai sikap PBB yang disebut sebagai sikap Masyarakat Internasional, justru banyak yang sangat merugikan Dunia Islam. Sebagai contoh kasus : Tatkala Presiden AS menyatakan akan mengejar dan membunuh Usamah bin Ladin dengan tuduhan terorisme, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebut hal tersebut sebagai KEBIJAKAN AS yang harus dihormati. Namun, ketika pernyataan tsb direspon pihak Usamah dengan menyatakan akan melawan AS atas kejahatan kemanusiaannya di Iraq dan Afghanistan, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya sbg KEJAHATAN USAMAH yang harus dihentikan.

Kasus lainnya, tatkala Israel membombardir Palestina shg berjatuhan banyak korban dr warga sipil yg tak berdosa, maka AS dg memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya sbg KEBIJAKAN ISRAEL utk membela diri dan melindungi warganya. Namun, tatkala Para Pejuang Hamas di Palestina melakukan perlawanan utk membela agama, bangsa dan negaranya, maka AS dg memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya sbg KEJAHATAN HAMAS yg harus dikutuk.

Kasus selanjutnya, tatkala Israel mengancam akan menyerang Iran untuk menghancurkan program nuklirnya, maka AS dg memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebut ancaman tersebut sebagai KEBIJAKAN ISRAEL untuk menjaga keamanan dunia.

Namun tatkala Iran balik mengancam akan melawan segala bentuk gangguan Israel terhadap Iran, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebut balasan ancaman tersebut sebagai KEJAHATAN IRAN yang mengancam keamanan dunia.

ISLAM DAN TERORIS
Berbagai kasus lainnya lagi, tatkala tentara Philipina membantai Muslim Moro di Mindanau, tentara Thailand membunuhi Muslim di Patani dan Narasthiwat, tentara Myanmar melakukan pembersihan etnis Muslim Rohingya, tentara India menghabisi muslim Kashmir, tentara AS membumihanguskan Iraq dan Afghanistan, tentara Rusia memporakporandakan wilayah muslim Chechnya, China menindas muslim Uighur di Xinjiang, maka tak ada suara Masyarakat Internasional yang menyebut mereka teroris. Namun tatkala para pejuang muslim bangkit di berbagai negeri melakukan perlawanan terhadap kezaliman, maka mereka kompak koor bersama mengatasnamakan Masyarakat Internasional menyebut para pejuang sebagai gerombolan TERORIS yang sangat berbahaya.

Termasuk kasus dalam negeri Indonesia, tatkala terjadi pembantaian ribuan umat Islam di Ambon dan Poso yang dilakukan kelompok Ekstrimis Salibis yang menyebut diri mereka Laskar Kristus, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya KERUSUHAN BIASA, tak satu pun pelakunya disebut Teroris. Namun tatkala Laskar Islam dari berbagai Ormas Islam datang darj pelbagai daerah turun ke Ambon dan Poso untuk menghentikan kebiadaban Laskar Kristus, maka AS dengan memanfaatkan PBB atas nama Masyarakat Internasional menyebutnya AKSI TERORISME, dan menyebut para pejuang dari Laskar Islam sebagai TERORIS, sehingga pemerintah RI ditekan untuk mengejar dan menangkap bahkan membunuh mereka dengan dalih Perang Melawan Terorisme.

Jelas sdh, bahwa Masyarakat Internasional adalah komunitas terbatas dari kalangan Ekstrimis Zionis dan Salibis Radikalis Internasional yang menguasai Dunia Barat, serta menunggangi institusi PBB untuk mencapai keinginan memperbudak seluruh masyarakat dunia di semua sektor kehidupannya. Sikap Zionis - Salibis disebut sebagai sikap Masyarakat Internasional, keinginan mereka dikatakan sebagai keinginan Masyarakat Internasional, dan kemarahan mereka dianggap sebagai kemarahan Masyarakat Internasional.

Kini, Masyarakat Internasional dalam makna tersebut wajib dipatuhi seluruh masyarakat dunia. Dan semua produk politik Masyarakat Internasional mesti dijadikan Pedoman Hidup Dunia, seperti HAM, Demokrasi, Kapitalisme, Sekularisme, Pluralisme, Liberalisme, Kesetaraan Gender, Anti Polygami, Keluarga Berencana, Westernisasi, dan sebagainya.. Dan semua produkbudaya Masyarakat Internasional harus dijadikan Gaya Hidup Dunia, seperti yang terkait Enterteiment, Game, Music, Film, Sex, Mode, Fashion, Sport, Shopping, hingga soal Food (makanan). Siapa menolak akan ditindak, dan siapa tidak setuju akan dijadikan musuh bagi Masyarakat Internasional.

MASYARAKAT ISLAM INTERNASIONAL
Dengam apa yang sudah diuraikan di atas tadi, maka sudah saatnya umat Islam di seluruh dunia bersatu membangun Masyarakat Islam Internasional sebagai tandingan Masyarakat Internasional ala Zionis dan Salibis. Itu bisa diawali dengan memfungsikan OKI (Organisasi Konferensi Islam) sebagai EMBRIO Khilafah Islam. Dunia Islam harus mampu menghapus semua SEKAT yang telah memisahkan mereka selama berabad-abad. Bentuk konkritnya mesti mencakup berbagai sektor seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, tekhnologi.. Ada pun langkah konkrit yg bisa diambil, antara lain :

1.Membentuk PARLEMEN BERSAMA DUNIA ISLAM yg beranggotakan Tokoh-Tokoh Islam yg kredibel dan representatif mewakili negeri-negeri Islam dari mana mereka berasal.

2.Mendirikan BANK DUNIA ISLAM yg bersih dari segala bentuk Ekonomi Riba mau pun praktek perbankan yg Eksploitatif dan Kapitalitatif.

3.Menyatukan MATA UANG seluruh dunia Islam dan menjadikannya sbg ALAT TUKAR WAJIB bagi negara mana pun yg berhubungan dagang atau bisnis dg Dunia Islam.

4.Membentuk MASYARAKAT EKONOMI ISLAM yg menjadi forum kerjasama ekonomi antar negara Islam sekaligus sbg benteng proteksi bagi semua produk dan komoditi Dunia Islam dari ancaman Pasar Bebas Masyarakat Internasional.

5.Membangun PAKTA PERTAHANAN ISLAM yg menjadi wadah kerjasama di bidang militer, strategi, persenjataan dan pertahanan antar Dunia Islam, sekaligus menjadi POLISI DUNIA yg siap melawan sgl bentuk kezaliman dan kejahatan kemanusiaan utk menciptakan KEDAMAIAN DUNIA seutuhnya.

6.Membangun PUSAT ANTARIKSA ISLAM yg mengatur sendiri komunikasi dan informasi Satelit Dunia Islam, sertamemprotek negara2 Islam dr segala bentuk penyadapan, penyusupan dan invansi gelombang komunikasi dan informasi yg dilakukan musuh Islam.

7.Menjadikan BAHASA ARAB sbg BAHASA RESMI DUNIA ISLAM dan menjadikannya sbg KURIKULUM WAJIB bagi setiap sekolah di seluruh negeri Islam pada tiap jenjangnya.

8.Setiap muslim bebas keluar masuk ke negara Islam mana pun yg diinginkannya tanpa proses keimigrasian yg rumit dan melelahkan. Dan setiap negara Islam mempermudah proses ASIMILASI antar warga negara Islam.

9.Membangun PUSAT NUKLIR ISLAM bagi pengembangan Program Nuklir Dunia Islam utk KEDAMAIAN dan PERDAMAIAN.

10.Menjadikan MEKKAH dan MADINAH sbg KOTA SUCI INTERNASIONAL yg lepas dr kekuasaan politik pihak mana pun, sekaligus sbg PUSAT PERADABAN ISLAM yg seluruh negara Islam ikut andil dan bertanggungjawab dlm pemeliharaan, pengelolaan dan pengembangannya. Dalam hal ini, Negara-negara Arab, khususnya Saudi Arabia, bisa menjadi UJUNG TOMBAKNYA.

Jika, langkah-langkah konkrit di atas berhasil direalisasikan, maka sekat wilayah dan teritorial antar Negara Islam hanya merupakan SEKAT FORMALITAS pergaulan internasional, shg peran dan fungsi Kepala Negara dari tiap-tiap Negeri Islam semacam AMIR yg mengatur masing-masing negerinya utk kemudian bertanggungjawab kpd KHALIFAH. Sdg sekat sistem kehidupan bermasyarakat di setiap negara Islam tersebut hanya merupakan 'URF yaitu adat istiadat yg mesti dihargai dan dihormati dg tetap disesuaikan dan dijaga agar tdk melanggar sistem Islam. Selanjutnya, jalan menuju berdirinya Khilafah Islamiyyah 'Alamiyyah semakin terbuka lebar.

KHILAFAH PHOBIA
Selama ini, upaya perjuangan penegakan KHILAFAH ISLAMIYYAH dianggap oleh sebagian kalangan sbg sesuatu yg UTOPIS. Bahkan cenderung dimusuhi oleh berbagai negara Islam sendiri, krn dianggap sbg gerakan politik yg akan menumbangkan semua pemerintahan di negara-negara Islam. Para pemimpin negeri Islam memandang para pejuang Khilafah Islamiyyah sbg kompetitor kekuasaan yg mengancam kedudukan mereka, bahkan kedaulatan negara mereka, shg harus disingkirkan.

Sikap KHILAFAH PHOBIA spt itu muncul sbg akibat ketidakmengertian mereka ttg hakikat Khilafah Islamiyyah. Disamping adanya kelompok umat Islam yg mengkampanyekan Sistem Khilafah scr vulgar dg statement penghapusan semua pemerintahan negara Islam, peniadaan semua batas wilayah teritorial antar negara Islam, pelenyapan kedaulatan setiap negara Islam, pemberangusan hak-hak kebangsaan semua negeri Islam, hingga penolakan thd semua produk budaya local negeri Islam scr membabi-buta. Kelompok ini sangat eksklusif, menafsirkan Khilafah Islamiyyah scr hitam-putih. Penuh semangat tapi tdk realistis. Penuh energi tapi jalan sendiri. Penuh potensi tapi terlalu ambisi.

Kampanye Khilafah semacam itu telah menjadikan Khilafah Islamiyyah sbg momok yg sangat menakutkan bagi para penguasa di negeri-negeri Islam. Karenanya, apa yg telah diuraikan di atas merupakan tawaran solusi bagi perjuangan penegakan Khilafah Islamiyyah yg lebih logis dan realistis, bahkan lebih simpatik dan menarik bagi negeri2 Islam dan para pemimpinnya, krn tdk ada agenda Power Kompetitif yg sistemik.
Insya Allah, ketika para penguasa Dunia Islam tdk merasa terancam negerinya dan kekuasaannya dg perjuangan penegakan Khilafah Islamiyyah, mk mereka akan mau mendengar dan mengkaji ttg apa dan bgmn konsep Khilafah Islamiyyah. Dan ketika mereka sdh memahami hakikat Khilafah Islamiyyah yg sebenarnya, bukan tdk mungkin mereka akan terpanggil utk mewujudkannya, bahkan mungkin justru mereka yg akan lebih semangat drpd para pejuang penegak Khilafah Islamiyyah selama ini.

Ahlan wa Sahlan Ya Marhaban. Selamat datang KHILAFAH ISLAMIYYAH.

http://www.suara-islam.com/news/muhasabah/analisis-kontemporer/566-selamat-datang-khilafah-islamiyyah

Sabtu, 06 Februari 2010

Untuk Saudaraku...


saudaraku…….Kenalilah Dirimu, Pastikan Tujuan Hidupmu ..!

Selera dan gaya hidup seringkali tak berbanding lurus dengan penghasilan yang diperoleh. Banyak orang yang kemudian mengorbankan banyak hal demi berburu kesenangan sesaat.
Banyak orang beranggapan, hidup memang untuk dinikmati. Tak heran jika kemudian mereka berprinsip “yang penting senang” dan bagaimana menciptakan kehidupan yang “serba ada”. Tak peduli bagaimana caranya. Harga diri pun siap digadaikan demi memenuhi selera dan tuntutan gaya hidup yang dianutnya. Sehingga karena ingin hidup senang, akhirnya terlena untuk menimbang akibat buruk yang bakal timbul di kemudian hari. Melupakan urusan diri sendiri padahal diri ini dituntut memiliki kesiapan bila pada saatnya harus kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Walhasil, banyak yang dininabobokkan dengan ‘kesenangan’ sehingga seolah tidak ada hari perhitungan, hisab dan pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Pelanggaran syariat terjadi di mana-mana. Zina, homoseks, mabuk-mabukan, pesta narkoba, judi, dan tindak kriminal lainnya, dilakukan demi apa yang disebut kesenangan. Bahkan tidak kalah besar adalah kesyirikan dan kebid’ahan yang dilakukan untuk mencari sebentuk kesenangan. Andai saja mereka mau belajar sejarah masa lampau dari para pendahulu yang telah dibinasakan Allah Subhanahu wa Ta'ala tanpa sisa karena kejahatan mereka!
Jelasnya, mereka ingin mengejar kesenangan hidup yang bersifat sementara dan melupakan kesenangan yang abadi di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Yang pada akhirnya tidak mendapatkan kedua-duanya, kesenangan dunia ataupun kesenangan akhirat.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya Qarun termasuk dari kaum Musa, namun ia berlaku aniaya terhadap mereka. Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh sangat berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat. Ingatlah ketika kaumnya berkata kepadanya: ‘Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu membanggakan diri. Dan carilah kepada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat. Jangan kamu melupakan bagian (kenikmatan) duniawi. Dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.’ Qarun berkata: ‘Sesungguhnya aku diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.’ Apakah ia tidak mengetahui bahwasanya Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripada dia dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu tentang dosa-dosa mereka. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya, orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia pun berkata: ‘Sekiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun. Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.’ Orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata: ‘Kecelakaan yang besarlah bagimu. Pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman lagi beramal shalih, dan tidaklah diperoleh pahala itu melainkan bagi orang-orang yang bersabar.” Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Tidak ada satu golonganpun yang menolongnya dari adzab Allah. Dan tidaklah ia termasuk dari orang yang membela dirinya. Jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu berkata: ‘Aduhai benarlah Allah melapangkan rizki bagi siapa yang dikehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya. Kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya kepada kita, benar-benar Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai benarlah tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah).’ Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi dan kesudahan yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qashas: 76-83)
Siapakah yang akan selamat? Merekalah orang-orang yang bersabar. Yaitu orang-orang yang menahan dirinya untuk terus di atas ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, menahan diri dari bermaksiat kepada-Nya serta siap menerima segala ketentuan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Juga orang-orang yang bersabar dari rayuan dunia dan syahwatnya untuk tersibukkan dari beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan menghalangi mereka dari tujuan mereka diciptakan. Merekalah orang-orang yang mengutamakan ganjaran di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala daripada dunia yang fana. (Lihat Tafsir As-Sa’di hal. 574 )
Sungguh malang nasibmu wahai saudaraku, jika kamu lupa dan melalaikan akibat perbuatanmu. Hendaknya engkau segera mencari jalan keluar dari perbuatanmu. Simaklah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dan camkan baik-baik:
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Padanya (ada) malaikat yang keras dan kasar dan mereka tidak bermaksiat kepada Allah terhadap segala yang diperintahkan dan mereka melakukan segala apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
“Dan aku tidak bisa melepaskan diriku. Sesungguhnya nafsu itu selalu memerintahkan untuk berbuat jahat kecuali orang yang mendapatkan rahmat dari Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yusuf: 53)
“Apa yang menimpamu berupa kebaikan maka datangnya dari Allah dan apa yang menimpamu berupa kejahatan datangnya dari dirimu sendiri.” (An-Nisaa: 79)
“Dan barangsiapa melakukannya maka sungguh dia telah mendzalimi dirinya sendiri.”(Al-Baqarah: 231)
“Sungguh telah datang kepada kalian hujjah dari Rabb kalian. Maka barangsiapa melihatnya untuk dirinya sendiri dan barangsiapa buta darinya atasnya dan aku bukan sebagai penolong atas kalian.” (Al-An’am: 104)
“Katakan wahai sekalian manusia, telah datang kepada kalian kebenaran dari Rabb kalian. Maka barangsiapa mendapatkan petunjuk untuk dirinya dan barangsiapa yang sesat, maka dia tersesat atas dirinya sendiri dan Aku bukanlah pembela atas kalian.” (Yunus: 108)
Semua ayat di atas mengingatkan kepada kita akan pentingnya memperhatikan urusan diri kita sendiri, di mana jika berhasil maka keberhasilan untuk diri kita sendiri dan jika merugi itu merupakan hasil usaha kita, tidak boleh kita mengkambinghitamkan orang lain.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa menemukan (ganjaran) kebaikan maka hendaklah dia memuji Allah dan barangsiapa mendapatkan selainnya janganlah dia mencela melainkan dirinya sendiri.”1
Al-Imam Al-Baghawi rahimahullahu di dalam Tafsir-nya menjelaskan: “Berkata Atha’ dari Ibnu Abbas: ‘Tinggalkanlah segala perkara yang dilarang Allah dan lakukan segala amal ketaatan’.” Al-Qurthubi menjelaskan: “Allah memerintahkan untuk menjaga dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
At-Thabari di dalam Tafsir-nya menjelaskan: “Ajarkanlah orang lain ilmu yang akan bisa menjaga kalian dari api neraka dan ilmu itu akan menjaga mereka dari neraka bila mereka mengamalkannya dalam bentuk mentaati Allah dan melakukan (segala bentuk) ketaatan (yang lain) kepada Allah.”
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di menjelaskan: “Menjaga diri artinya konsisten di atas perintah Allah dan larangannya dengan cara menjauhinya dan bertaubat dari segala yang akan mendatangkan kemurkaan dari Allah dan adzab-Nya.” Beliau juga mengatakan: “Apa yang menimpamu berupa kejelekan karena dirimu artinya karena dosa-dosa dan usahamu.”
Ketahuilah bahwa jiwa selalu berada dalam salah satu dari dua keadaan.
Pertama: Sibuk dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kedua: Tersibukkan oleh nafsunya (dari ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala).
Karena bila jiwa itu tidak disibukkan, dia akan menyibukkan. Dan jika didapati ada yang akan meluruskannya niscaya akan menjadi lurus. (Nasihati Lin Nisa` hal. 19 karya Ummu Abdillah, putri Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i)

Bimbinglah Dirimu dan Berjuanglah!
Ibnul Qayyim di dalam Zadul Ma’ad (1/9) mengatakan: “Jihad memiliki empat tingkatan; yaitu jihad melawan diri sendiri, jihad melawan setan, jihad melawan orang-orang kafir, dan jihad melawan kaum munafiqin. Jihad melawan diri sendiri ada empat tingkatan:
Pertama: Berjihad agar diri ini mau mempelajari petunjuk dan kebenaran, di mana tidak ada kemenangan dan kebahagiaan di dalam kehidupan dunia dan akhirat kecuali dengannya. Dan jika dia tidak memiliki ilmu, akan celaka dunia dan akhirat.
Kedua: Berjihad agar mau mengamalkan ilmunya setelah dia berilmu. Sebab bila ilmu tidak dibarengi dengan amal, jika tidak memudharatkan maka tidak akan bermanfaat.
Ketiga: Berjihad untuk mendakwahkan ilmunya dan mengajarkan orang yang tidak mengetahui. Jika dia tidak mengajarkannya niscaya dia termasuk orang-orang yang menyembunyikan petunjuk dan keterangan yang telah diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Juga, ilmunya tidak akan bermanfaat dan tidak akan menyelamatkan dia dari adzab Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Keempat: Berjihad agar bersabar terhadap segala beban berat dalam dakwah dan dari segala gangguan manusia, serta menanggung semuanya itu karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jika keempat hal ini secara sempurna ada pada diri seseorang, niscaya dia termasuk Rabbaniyyun. Karena, ulama salaf sepakat bahwa seorang yang alim tidak pantas disebut Rabbani hingga dia mengetahui kebenaran, mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui. Barangsiapa belajar dan mengajarkannya lalu dia mengamalkannya, itulah orang yang memiliki kedudukan di hadapan seluruh makhluk.”
Dalam kesempatan lain, Ibnul Qayyim (1/6) menjelaskan: “Tatkala jihad melawan musuh dari luar merupakan bagian dari (berjihad melawan) musuh dari dalam diri kita, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam (yang artinya): “Seorang mujahid adalah orang yang menjihadi dirinya di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala”, (berdasarkan hal ini) maka berjihad melawan diri sendiri lebih didahulukan dari melawan musuh dari luar diri kita, dan berjihad melawan diri sendiri merupakan muara dan landasan perjuangan. Karena barangsiapa tidak berhasil melawan diri sendiri dalam babak pertama agar dia melaksanakan segala apa yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang serta tidak memeranginya di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dia tidak mungkin melawan musuh yang datang dari luar. Bagaimana dia akan mampu melawan musuh dari luar dan melepaskan diri darinya, sementara musuh yang ada di antara dua lambungnya mengalahkan dan menguasai dirinya, serta tidak dia lawan dan perangi di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala?”
Kiat Menuju Kemenangan Diri
a. Bersemangat mencari ilmu
“Maka berilmulah tentang bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar melainkan Allah dan mintalah ampun (kepada-Nya ) dari dosamu.” (Muhammad: 19)
“Allah telah mempersaksikan tentang kalimat La ilaha illallah dan berikut para Malaikat (ikut mempersaksikan) dan orang-orang yang berilmu, (bersaksi) dengan penuh keadilan dan tidak ada sesembahan yang benar melainkan Dia yang Maha Mulia dan Bijaksana.” (Al-Baqarah: 18)
“Barangsiapa yang Allah inginkan untuk mendapatkan kebaikan, Allah faqihkan di dalam Agama.”2
“Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan jalannya menuju surga.”3
“Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim.”4
Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, namun mereka mewariskan ilmu. Dan barangsiapa mengambil warisan tersebut berarti dia telah mengambil bagiannya yang terbanyak.”5

b. Memanfaatkan waktu luang dan kesehatan yang diberikan Allah
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Demi masa. Sesungguhnya seluruh manusia dalam keadaan merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih dan orang-orang yang saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (Al-‘Ashr: 1-3)
“Sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyu’ di dalam shalat mereka. Dan orang yang berpaling dari segala yang melalaikan.” (Al-Mu`minun: 1-3)
“Dan bersegeralah kalian menuju pengampunan Rabb kalian dan menuju surga yang luasnya (seluas) langit dan bumi yang dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Ali ‘Imran: 133)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Termasuk kebagusan agama seseorang yaitu dia meninggalkan segala yang tidak bermanfaat.”6
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Dua nikmat yang kebanyakan orang melalaikannya: Nikmat sehat dan waktu luang.”7
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu ia berkata: telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari pada mukmin yang lemah, akan tetapi setiap (dari mukmin yang kuat dan lemah) memiliki kebaikan, bersemangatlah untuk melakukan segala yang bermanfaat buatmu dan minta tolonglah kepada Allah dan jangan bermalas-malasan.”8
Dari Abi Bazrah Al-Aslami radhiallahu 'anhu ia berkata: dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Tidak akan tergelincir kedua kaki pada hari kiamat sehingga ditanya: “Tentang umurnya di mana dia habiskan, tentang ilmunya apa yang diperbuat, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan ke mana dia pergunakan dan tentang jasadnya di mana dia hancurkan.”9
Dari Abdullah bin ‘Umar radhiallahu 'anhuma ia berkata: “Rasulullah memegang pundakku lalu berkata: ‘Jadilah kamu di dunia seakan-akan orang asing atau penelusur jalan.” Ibnu Umar berkata: ‘Bila kamu berada di sore hari maka jangan kamu menunggu sampai datangnya pagi hari dan bila kamu berada di pagi hari jangan menunggu datangnya sore hari dan ambillah (kesempatan masa sehatmu) sebelum datang (masa) sakitmu dan hidupmu sebelum datang matimu.”10
c. Berakhlak mulia
Dengarkan pengajaran Luqman kepada anaknya, dalam firman Allah (yang artinya):
“Sesungguhnya Kami telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah, dan barangsiapa bersyukur kepada Allah maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya. Dan barangsiapa tidak bersyukur maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Terpuji. Ingatlah ketia Luqman berkata kepada anaknya: “Hai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah. Sesungguhnya menyekutukan Allah adalah kedzaliman yang paling besar.” Dan Kami telah perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya (di mana) ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan meyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kamu kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya, maka janganlah kamu menaati keduanya dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu. Maka Aku akan beritahukan kepadamu apa yang kamu telah kerjakan. Luqman berkata: ‘Hai anakku, sesungguhnya jika ada satu perbuatan seberat biji sawi berada dalam batu atau ada di langit atau di bumi, niscaya Allah akan mendatangkan pembalasannya. Sesungguhnya Allah Maha halus lagi Maha mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan mencegah dari yang jelek. Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu sesungguhnya yang demikian itu adalah termasuk hal-hal yang diwajibkan atasmu. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu di dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.” (Luqman: 12-19)

Nasihat Indah Ibnul Qayyim
Barangsiapa tidak mengenal dirinya, mana mungkin dia mengenal penciptanya. Ketahuilah, Allah telah menciptakan di dadamu sebuah rumah. Itulah hati. Dan Allah telah meletakkan di dadamu singgasana untuk mengilmui Allah yang keagungan-Nya beristiwa` padanya dan Allah dengan dzatnya istiwa` di atas ‘Arsy-Nya, berbeda dengan makhluk-Nya. (Bagi Allah) perumpamaan yang tinggi dalam mengetahui-Nya, mencintai-Nya, dan mentauhidkan-Nya beristiwa’ di atas ranjang hati, dan ranjang permadani ridha. Allah letakkan di sebelah kanan dan kirinya para penjaga syariat-Nya dan peritah-perintah-Nya. Allah membukakan pintu menuju surga rahmat-Nya, tenteram bersama-Nya dan benar-benar berharap ingin berjumpa dengan-Nya.
Allah telah menurunkan hujan dengan siraman firman-firman-Nya yang dengannya tumbuh wewangian dan pepohonan yang berbuah segala bentuk ketaatan seperti bertahlil, bertasbih, bertahmid dan mensucikan Allah. Allah menjadikan di tengah-tengah kebun tersebut pohon ma’rifah (pengetahuan) yang memberikan buah sepanjang masa dengan seijin dari Rabbnya berupa cinta, bertaubat, takut bergembira dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Allah mengalirkan dari (celah-celah) pohon tersebut apa yang akan menyiraminya berupa penggalian firman-firman-Nya, memahaminya, dan mengamalkan segala wasiat-Nya. Dan Allah menggantungkan di dalam persinggahan tersebut, lentera yang meneranginya dengan cahaya pengetahuan dan dengan keimanan dan mentauhidkannya.
(Lentera) itu bersambung dari pohon yang berbarakah dan mengandung minyak yang tidak diketahui ujung timur dan baratnya, hampir-hampir minyaknya akan menerangi walaupun tidak disentuh api. Kemudian Allah melingkarinya dengan pagar yang akan mencegah segala hama perusak yang akan masuk. Barangsiapa mengganggu kebun, niscaya mereka tidak akan sanggup dan Allah meletakkan penjaga dari kalangan Malaikat yang akan menjaganya baik di waktu dia tertidur ataupun terjaga.
Kemudian Allah mengingatkan pemilik kebun dan rumah tersebut untuk dia tinggal padanya dan selalu membersihkan tempat tinggalnya serta segala apa yang akan mengotorinya agar penghuninya ridha (untuk menempatinya). Ketika dia merasakan ada sesuatu yang mengotorinya dia berusaha untuk membersihkannya karena khawatir jika yang menempatinya itu (tidak) mau tinggal padanya. Aduhai betapa nikmatnya orang yang tinggal padanya dan tempat tinggal tersebut.” (Al-Fawa`id hal. 190)
Beberapa faidah:
1. Kenalilah dirimu.
2. Menjaga segumpal daging, yang bila baik akan menentukan kebaikan anggota jasad dan bila rusak akan menetukan kerusakan seluruh jasad.
3. Bila kamu menjaga dan menerima segala yang datang dari Allah niscaya perlindungan dan pemeliharaan-Nya akan selalu menyertaimu. Wallahu a’lam.

1 HR. Al-Imam Muslim no. 4674 dari shahabat Abu Dzar radhiallahu 'anhu
2 HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 69, 2884, 6768 dan Muslim no. 1718, 1721 dari shahabat Mu’awiyah bin Abu Sufyan radhiallahu 'anhuma
3 HR. Al-Imam Muslim no. 4867 dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu 'anhu
4 HR. Ibnu Majah no. 220 dari shahabat Anas bin Malik radhiallahu 'anhu
5 HR. Al-Imam At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ad-Darimi dari shahabat Abu Darda` radhiallahu 'anhu
6 HR. Al-Imam At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Al-Imam At-Tirmidzi mengatakan: “Hadits ini gharib dan kami tidak mengetahui dari hadits Abu Salamah, dari Abu Hurairah dari Nabi melainkan dari jalan ini saja.”
7 HR. Al-Imam Bukhari no. 5933 dari shahabat Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma
8 HR. Al-Imam Muslim no. 4816
9 HR. Al-Imam At-Tirmidzi no. 2341 dan diriwayatkan dari shahabat Abdullah bin Mas’ud dan Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu 'anhuma
10 HR. Al-Imam Bukhari no. 5937

Solusi Bagi Problema Pemuda

Sesungguhnya obat yang paling utama bagi masalah para pemuda adalah MENIKAH, bila hal ini memungkinkan dan bila factor-faktor yang berperan alam masalah pernikahan tidak menjadi masalah (tidak terdapat kesulitan).
Misalnya dengan sudah adanya mahar. Hal ini seperti sabda Nabi Shallallohu ‘alaihi Wa Sallam:
“ Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang telah sanggup (mempunyai) ba’ah (kemampuan jima’ dan mata pencaharian-pent), hendaknya ia menikah. Karena hal ini lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaknya ia berpuasa karena puasa itu akan menjadi wija’ (perisai) baginya”
(Mutaffaq Alaih)

Wija’ bisa bermakna meringankan dorongan seksual.
Hendaknya pernikahan tidak menghalangi kelangsungan belajar bila pemuda itu dari keluarga kaya, dan ia mempunyai ayah yang bias mencukupi kebutuhannya atau ia mempunyai harta ataupun pekerjaan,
Seharusnya orangtua tidak menunda menikahkan puteranya ketika telah mencapa usia baligh bila orangtua tersebut dalam keadaan mampu.Pernikahan lebih baik daripada membiarkan anaknya membujang, mengunjungi tempat-tempat yang keji (seperti lokalisasi, bar, dll) dan akhirnya melumuri ayahnya dengan nama yang jelek. Hal ini menjadikan ayahnya berdosa atas dirinya dan juga anaknya.
Hendaknya seorang anak meminta ayahnya menikahkannya bila ayahnya seorang yang kaya (mampu) dan sepantasnya ia mencari keridhoan ayahnya dan mempergauli ayahnya dengan baik.
Selayaknya setiap orang mengetahui bahwa tidaklah Allah mengharomkan sesuatu kecuali Ia menghalalkan sesuatu yang lainnya sebagai gantinya. Allah mengharomkan riba dan menghalalkan perdagangan. Alloh mengharomkan zina dan menghalalkan pernikahan. Dan pernikahan adalah solusi terbaik bagi problema para pemuda.
Namun apabila menikah bukan menjadi hal yang mudah bagi seorang pemuda karena ia miskin dan tidak mempunyai mahar serta nafkah, maka solusi yang afdhol baginya adalah:

1. Puasa yang syar’i sebagai pengamalan terhadap hadits yg telah lewat; “dan barang siapa yang belum mampu,maka hendaklah ia berpuasa,karena puasa akan menjadi perisai baginya puasa akan menjaga seorang pemuda karena dapat meringankan syahwatnya. puasa itu bukan hanya berhenti makan dan minum saja, namun juga menghindari pemandangan yang harom, bercampur denagn wanita, menonton film-film porno, cerita-cerita yang mengumbar nafsu, dan hubungan hubungan cinta dengan lawan jenis.Seorang pemuda harus menahan diri dari memandang wanita. Larena Alloh menjadikan kesehatan (jiwa dan raga- pent) itu bersama penjagaan diri dan Ia memberikan penyakit dan musibah sebagai akibat mengikuti syahwat bila seseorang tidak menaahan diri darinya.Seorang pemuda tidak diperbolehkan memandang wanita kecuali dengan jalan yang dibenarkan. Jalannya adalah pernikahan, yang dengannya akan memberikan nama baik dan akibat yang baik pula.

2. Menahan diri dan memacu diri (melawan kecondongan jiwa, beraktifitas dengan sesuatu yang menyibukkan-pent). Para psikolog menyebutkan bahwa libido (dorongan seksual) didalam diri seseorang dapat ditekan dan diatasi.Bila belum memungkinkan bagimu untuk menikah maka janganlah engkau mendekati zina dan hendaklah engkau berlomba (mengalahkan kecenderungan jiwa-pent) denagn membebaskan jiwamu mealui kesungguhan (usaha keras) secara ruhiyah seperti shalat, puasa, membaca Al-Quran, membaca Hadits Nabi, biografi (para Salaf) yang semerbak (dengan kebaikan), dan lain lain.Atau dengan menggunakan tenaga untuk mengerjakan sesuatu dan menenggelamkan diri membahas sesuatu (yang bermanfaat), atau dengan mencurahkan tenaga, pikiran,dan waktu untuk melukis atau kesibukan-kesibukan lain.Misalnya melukis pemandangan dengan sungai-sungai, pepohonan, gunung-gunung, dan lain-lain yang tentu sajatidak mengandung gambar makhluk yang bernyawa. Bisa pula membuat kerajinan tangan dari kayu yang halus, atau melakukan hobi-hobi yang bermanfaat.

3. Berolahraga dimana hal ini menjadi sebuah usaha secara fisik.Dengan benar-benar memfokuskan diri dalam olahraga, mempehatikan latihan fisik, bergabung dengan klub-klub terbuka atau perkumpulan-perkumpulan pendidkan yang terbebas dari ikhtilath (bercampurnya) para pemuda dan pemudi. Semua ini akan mengalihkan seorang pemuda dari memikirkan dorongan seks-nya serta menjauhkannya dari zina yang akan merusak fisik, akhlaq, da agamanya.Maka setiap kali seorang pemuda tengah merasakan sedemikian kuatnya dorongan seksual dalam dirinya, tidak ada cara lain baginya selain segera beraktifitas fisik sehingga ia bias mengalihkan energi yang berlebih itu. Seperti lari jarak jauh, angkat beban, gulat, berlomba berlatih memanah/menembak, pacuan kuda, mengikuti lomba-lomba ilmiah, dan lainnya ynag akan mengurangi hasratnya.

4. Membaca Buku-Buku AgamaYang paling penting dari seluruh buku agama adalah Al-Quran Al Kariim, hadits-hadits Nabawiyah, dan buku tafsir; menjaga hafalan Al-Quran dan Al Hadits, mengkaji sirah Nabawiyah erta khulafaur Rasyidin, dan para pembesar serta pemikir islam.Mendengarkan ceramah agama, ceramah ilmiyah dan pembacaan Al Quran (yang menjadi usaha untuk menyiarkan Al Quran Al Kariim), da kegiatan-kegiatan lainnya.

Kesimpulannya, Penyembuh yang paling bermanfaat bagi para pemuda adalah menikah. Bila hal ini belum data terealisir maka berpuasa, beraktifitas yang bias menahan diri, berolah raga, dan sibuk dengan ilmu yang bermanfaat akan menjadi penenang serta kekuatan yang memberikan manfaat dan tidak memberatkan.
Kemudian mereka juga harus menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang Alloh untuk dipandang serta bersandar kepada Allah supaya memudahkan jalan menuju pernikahan

Masa Depan Islam


Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani





Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai". [At-Taubah : 33].

Kita patut merasa gembira dengan janji yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui firman-Nya itu, bahwa Islam dengan kearifan dan kebijkasanaannya mampu mengalahkan agama-agama lain. Namun tidak sedikit yang mengira bahwa janji tersebut telah terwujud pada masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, masa Khulafaur Rasyidin, dan pada masa-masa khalifah sesudahnya yang bijaksana. Padahal kenyataannya tidak demikian. Yang sudah terealisasi saat itu hanyalah sebagian kecil dari janji di atas, sebagaimana di isyaratkan oleh Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, melalui sabdanya :

"Artinya : Malam dan siang tidak akan sirna sehingga Al-Lata dan Al-Uzza telah disembah. Lalu Aisyah bertanya : 'Wahai Rasul, sungguh aku mengira bahwa tatkala Allah menurunkan firman-Nya : "Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai, hal ini itu telah sempurna (realisasinya)". Beliau menjawab : "Hal itu akan terealisasi pada saat yang ditentukan oleh Allah".

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam-Imam yang lain. Saya telah mentakhrijnya di dalam kitab saya Tahdzirus Sajid Min Ittkhadzil Qubur Masajida [Peringatan Bagi Yang Sujud Untuk Tidak Menjadikan Makam Sebagai Masjid, hal : 122].

Banyak hadits-hadits lain yang menjelaskan masa kemenangan Islam dan tersebarnya ke berbagai penjuru. Dari hadits-hadits itu tidak diragukan lagi bahwa kemenangan Islam di masa depan semata-mata atas izin pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan catatan harus tetap kita perjuangkan, itu yang penting. Berikut ini akan saya tampilkan beberapa hadits yang saya harapkan dapat membakar semangat para pejuang Islam dan dapat dijadikan argumentasi untuk menyadarkan mereka yang fatalis tanpa mau berjuang sama sekali.

"Artinya : Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menghimpun (mengumpulkan dan menyatukan) bumi ini untukku. Oleh karena itu, aku dapat menyaksikan belahan bumi Barat dan Timur. Sungguh kekuasaan umatku akan sampai ke daerah yang dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku itu".

Hadist tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim (8/171), Imam Abu Daud (4252), Imam Turmudzi (2/27) yang menilainya sebagai hadits shahih. Imam Ibnu Majah (2952) dan Imam Ahmad dengan dua sanad. Pertama berasal dari Tsaubah (5/278) dan kedua dari Syaddad bin Aus (4/132), jika memang haditsnya mahfuzh (terjaga).

Ada hadits-hadits lain yang lebih jelas dan luas yaitu :

"Artinya : Sungguh agama Islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui oleh malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok desa, kecuali memasukkan agama ini ke daerah itu, dengan memuliakan yang mulia dan merendahkan yang hina. Yakni memuliakan dengan Islam dan merendahkannya dengan kekufuran".

Hadits ini diriwayatkan oleh sekelompok Imam yang telah saya sebutkan di dalam kitab At-Tahdzir (hal. 121). Sementara Imam Ibnu Hibban meriwayatkannya di dalam kitab Shahih-nya (1631, 1632). Sedang Imam Abu 'Arubah meriwayatkannya di dalam kitab Al-Muntaqa minat-Thabaqat (2/10/1).

Tidak diragukan lagi bahwa tersebarnya agama Islam kembali kepada umat Islam sendiri. Oleh karena itu mereka harus memiliki kekuatan moral, material dan persenjataan hingga mampu melawan dan mengalahkan kekuatan orang-orang kafir dan orang-orang durhaka. Inilah yang dijanjikan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Qubai. Ia menuturkan : "(Pada suatu ketika) kami bersama Abdullah Ibnu Amer Ibnu Al-Ash. Dia ditanya tentang mana yang akan terkalahkan lebih dahulu, antara dua negeri. Konstantinopel atau Rumawi. Kemudian ia meminta petinya yang sudah agak lusuh. Lalu ia mengeluarkan sebuah kitab." Abu Qubail melanjutkan kisahnya : Lalu Abdullah menceritakan : [1] "Suatu ketika, kami sedang menulis di sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba beliau ditanya : "Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Rumawi ?. " Beliau menjawab : "Kota Heraclius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu". Maksudnya adalah Konstantinopel".

Hadit ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (II/176), Ad-Darimi (I/126), Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Muhson (II/47, 153), Abu Amer Ad-Dani di dalam As-Sunanul Waridah fil-Fitan (hadits-hadits tentang fitnah), Al-Hakim (III/422 dan IV/508) dan Abdul Ghani Al-Maqdisi dalam Kitabul Ilmi (II/30). Abdul Ghani bahwa hadits ini hasan sanadnya. Sedangkan Imam Hakim menilainya sebagai hadits shahih. Penilaian Al-Hakim itu juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi.

Kata Rumiyyah dalam hadits di atas maksudnya adalah Roma, ibu kota Italia sekarang ini, sebagaimana bisa kita lihat di dalam Mu'jamul Buldan (Ensiklopedi Negara).

Sebagaiman kita ketahui, bahwa kemenangan pertama ada di tangan Muhammad Al-Fatih Al-Utsmani. Hal itu terjadi lebih dari delapan ratus tahun setelah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyabdakan hadits di atas. Kemenangan keduapun akan segera terwujud atas seizin Allah Subhanahu wa Ta'ala, sebagaimana firman-Nya.

"Artinya : Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Qur'an setelah beberapa waktu lagi". [Shaad : 88]

Tidak diragukan lagi bahwa kemenangan kedua mendorong adanya kebutuhan terhadap Khalifah yang tangguh. Hal inilah yang telah diberitakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melalui sabdanya.

"Artinya : Kenabian telah terwujud di antara kamu sesuai dengan kehendak Allah. Kemudian Dia akan menghilangkannya sesuai dengan kehendak-Nya, setelah itu ada Khilafah yang sesuai dengan kenabian tersebut, sesuai dengan kehendak-Nya pula. Kemudian Dia akan menghapusnya juga sesuai dengan kehendak-Nya. lalu ada Raja yang gigih (berpegang teguh dalam memperjuangkan Islam), sesuai dengan kehendak-Nya. Setelah itu ada seorang Raja diktator bertangan besi, dan semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya pula. Lalu Dia akan menghapusnya jika menghendaki untuk menghapusnya. Kemudian ada Khilafah yang sesuai dengan tuntunan Nabi. Lalu Dia diam".

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/273). Kami mendapatkan riwayat dari Sulaiman bin Dawud Ath-Thayalisi, juga dari Dawud bin Ibrahim Al-Wasithi, Hubaib bin Salim, dan Nu'man bin Basyir yang mengisahkan, "kami sedang duduk di masjid. Basyir adalah seorang yang sering menyembunyikan haditsnya. Lalu datanglah Abu Tsa'labah Al-Khasyafi dan bertanya : Wahai Basyir bin Sa'id, apakah engkau menghafal hadits Rasul tentang Umara ? Tetapi kemudian, Khudzaifahlah yang justru menjawab : "Saya menghafal khutbahnya".

Mendengar itu kemudian Abu Tsa'labah duduk, sementara Khudzaifah selanjutnya meriwayatkan hadits itu secara marfu'.

Hubaib mengomentarai dengan menceritakan : "Tatkala Umar bin Abdul Aziz mulai tampil dan saya mengetahui bahwa Yazid bin Nu'am bin Basyir menjadi pengikutnya, maka saya menulis surat kepadanya, berisikan tentang hadist ini. Saya memperingatkan dengan mengatakan kepadanya : Saya berharap agar beliau (Umar bin Abdul Aziz) benar-benar bisa menjadi Amirul Mu'minin setelah adanya raja yang gigih memperjuangkan agama sebelum dia naik tahta. Lalu surat saya itu disampaikan kepada Umar bin Abdul Aziz. Dia merasa gembira dan mengaguminya.

Melalui sanad Ahmad, hadist itu juga dirwayatkan oleh Al-Hafidzh Al-Iraqi di dalam Mahajjatul-Ghurab ila Mahabbatil-Arab (II/17). Selanjutnya Al-Hafidz mengatakan :

"Status hadits ini shahih. Ibrahim bin Dawud Al-Wasithi dinilai tsiqah (baik akhlaknya dan kuat ingatannya) oleh Abu Dawud, Ath-Thayalisi dan Ibnu Hibban. Sedangkan perawi-perawi yang lain bisa dibuat hujjah di dalam menetapkan hadits shahih".

Yang dimaksud Al-Hafidzh ini adalah yang terdapat di dalam kitab Shahih Muslim, tetapi mengenai Hubaib oleh Al-Bukhari dinilainya dengan "fihi nadharun" (ungkapan yang menunjukkan masih diragukannya keabsahan seorang perawi). Sedanglan Ibnu Addi mengatakan : Dalam matan hadits yang diriwayatkannya (Hubaib) tidak terdapat hadits munkar (hadits yang ditolak), tetapi ia telah memutarbalik sanadnya (mudhtharib). Akan tetapi Abu Hatim, Abu Dawud dan Ibnu Hibban menilainya tsiqah. Oleh karena itu, setidak-tidaknya nilai haditsnya adalah hasan. Bahkan Al-Hafidzh menialinya La ba'sa bihi (Lafazh ta'dil tingkat ke empat). Perawi yang dinilai dengan lafazh pada tingkat ini haditsnya bisa dipakai, tetapi harus dilihat kesesuainya dengan perawi-perawi lain yang dhabit (kuat ingatannya), sebab lafazh itu tidak menunjukkan ke-dhabit-an seorang perawi. (penerjemah).

Hadits yang senada (Asy-Syahid) disebutkan di dalam musnad karya Ath-Thayalis (Nomor : 438) : "Saya diberi riwayat oleh Dawud Al-Wasithi -ia adalah orang yang tsiqah-, ia menceritakan : "Saya mendengar hadits itu dari Hubaib bin Salim. Tetapi dalam matan hadits tersebut ada yang tercecer matannya. Tapi kemudian ditutup (dilengkapi) dengan hadits dari Musnad Ahmad.

Al-Haitsami di dalam kitabnya Al-Majma' (V/189) menjelaskan : "Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sedangkan Al-Bazzar juga meriwayatkan, namun lebih sempurna lagi. Imam Ath-Thabrani juga meriwayatkan sebagian dalam kitabnya Al-Ausath dan perawi-perawinya adalah tsiqah".

Dengan demikian menurut saya, kecil sekali kemungkinannya hadits tersebut diriwayatkan oleh Umar bin Abdul Aziz, sebab masa pemerintahannya adalah setelah masa Khulafaur Rasyidin, yang jaraknya setelah dua masa pemerintahan dua orang raja. [2].

Selanjutnya hadits yang berisi tentang berita gembira dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai kembalinya kekuasaan kepada kaum Muslimin dan tersebarnya pemeluk Islam di seluruh penjuru dunia hingga dapat membantu tercapainya tujuan Islam dan menciptakan masa depan yang prospektif dan membanggakan hingga meliputi bidang ekonomi dan pertahanan. Hadits yang dimaksud adalah sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum tanah Arab menjadi tanah lapang yang banyak menghasilkan komoditas penting dan memiliki pengairan yang memadai".

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim (3/84), Imam Ahmad (2/703, 417), dan Imam Hakim (4/477), dari hadits Abu Hurairah.

Berita-berita gembira itu mulai terealisasi di beberapa kawasan Arab yang telah diberi karunia oleh Allah berupa alat-alat untuk menggali sumber air di dalam gurun pasir. Di sana bisa kita lihat adanya inisiatif untuk mengalirkan air dari sungai Eufrat ke Jazirah Arab. Saya membaca berita ini dari beberapa surat kabar lokal. Hal itu mungkin akan menjadi kenyataan. Dan selang beberapa waktu kelak, akan benar-benar terwujud dan bisa kita buktikan.

Selanjutnya yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan masalah ini adalah sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Tidak akan datang kepadamu suatu masa, kecuali masa sesudahnya akan lebih buruk, sampai kalian bertemu dengan Tuhanmu, (yakni datangnya kiamat)".

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Al-Fitan, dari hadits Anas, secara marfu'.

Hadits ini selayaknya dipahami dengan membandingkan hadits-hadits lain yang terdahulu dan hadits lain (yang ada hubungannya). Seperti halnya hadits-hadits tentang Al-Mahdi dan turunnya Nabi Isa 'Alaihis sallam. Hadits-hadits itu menunjukkan bahwa hadits ini tidak mempunyai arti secara umum, tetapi mempunyai arti khusus (sempit). Oleh karena itu, kita tidak boleh memahaminya secara umum (apa adanya), sehingga menimbulkan keputusasaan yang merupakan sifat yang harus dibuang jauh dari orang mukmin. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada yang berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". [Yusuf : 87].

Saya senantiasa memohon ke haribaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, semoga Dia berkenan menjadikan kita sebagai orang-orang yang benar-benar mukmin.

[Disalin dari buku Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah wa Syaiun Min Fiqhiha wa Fawaaidiha, edisi Indonesia Silsilah Hadits Shahih dan Sekelumit Kandungan Hukumnya, oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, hal 17-24, terbitan CV Pustaka Mantiq, penerjemah Drs.H.M.Qodirun Nur]
_________
Foote Note
[1] Perkataan Abdullah ini juga diriwayatkan oleh Abu Zur'ah di dalam bukunya Tarikhu Damsyiq (Sejarah Damaskus I/96). Di situ juga ditunjukkan bahwa hadits tersebut juga ditulis pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
[2] Sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani di dalam kitabnya Al-Ausath yang bersumber dari Mua'adz bin Jabal secara marfu' adalah dha'if. Bunyinya adalah "Tiga puluh kenabian dan satu orang raja, dan tiga puluh raja dan satu Jaburut (raja bertangan besi) sedangkan setelah itu tidak ada kebaikan sama sekali".

Kamis, 04 Februari 2010

Bersahabat dengan Alhamdulillah


Salah satu gizi spiritual dalam menghadapi kehidupan adalah bersahabat dengan “alhamdulillah” yang artinya segala puji bagi Allah Swt. Orang-orang yang sering bersahabat dengan “gizi spiritual” ini, insyaAllah hidupnya akan lebih bahagia dibanding yang mereka duga.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan kepadaku seorang suami, sebab banyak orang yang ingin bersuami namun belum menemukannya. Suami dengan segala keangkuhannya, menyebabkan hambamu ini mampu belajar sabar.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan kepadaku seorang istri, sebab banyak orang yang ingin beristri namun belum menemukannya. Istri dengan segala kesulitannya untuk dididik, menyebabkan hambamu ini harus banyak belajar ilmu “Andragogy”, yaitu pendidikan untuk orang-orang dewasa.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan kepadaku beberapa anak, sebab banyak orang yang ingin punya anak namun belum engkau izinkan dan juga banyak yang belum punya anak karena memang belum ketemu jodoh. Anak dengan segala kesulitannya untuk dinasehati, menyebabkan hambamu ini harus banyak menambah ilmu agar sesuai dengan perkembangan zaman anak-anak. Dengan kehadiran anak-anak, justru menyebabkan hambamu malu kalau mau bertengkar dengan istri dan suami.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau menitipkan kepadaku seorang atasan pemarah dan sering mengungkit-ngungkit berbagai masalah, sebab banyak orang yang tidak punya atasan, bukan karena dirinya atasan tapi karena dirinya menganggur. Dengan atasan pemarah hambamu berkesempatan untuk mendoakan semoga beliau segera sadar bahwa kemarahan akan menghancurkan siklus kehidupan dirinya sendiri.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau menitipkan kepadaku banyak karyawan, yang sebagiannya suka demo minta tuntutan gaji dan kesejahteraan lainnya, sebab banyak orang tidak punya karyawan sebab sudah lima tahun belakangan ini perusahaannya gulung tikar dan bahkan tikarnyapun sampai tidak ada yang digulung. Dengan punya karyawan, semoga hambamu bisa menjadi salah satu jalan rizki bagi mereka dengan seizin Engkau ya Allah.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan orang-orang disekelilingku sebagian ada yang menyakiti, walaupun hamba-Mu ini telah berusaha untuk berbuat baik kepada siapapun sekuat kemampuan. Sebab, banyak orang yang tidak pernah disakiti orang lain karena dalam hidupnya tidak pernah bergaul dengan masyarakat banyak. Semoga dengan disakiti dan hambamu tetap ingin berbuat baik dengan yang menyakiti menyebabkan Engkau akan mengabulkan doa-doa orang yang terdhzolimi ini.

Alhamdulillah ya Allah, Engkau memberi kesempatan kepadaku, kuliah tidak sesuai dengan jurusan pilihan pertama, sebab banyak orang yang tidak pernah menikmati jurusan kuliah karena kekurangan dana untuk memenuhi keinginannya kuliah. Dengan kuliah tidak sesuai jurusan, semoga akan punya lebih dari satu keahlian, keahlian pertama adalah jurusan ketika kuliah dan keahlian lainnya adalah mempelajari sendiri banyak hal yang dulu dicita-citakan.

Sahabat CyberMQ,

Banyak hal didunia ini yang bisa kita syukuri dengan mengucapkan “Alhamdulillah”, dan dengan sering mengucapkan alhamdulillah, milyaran peluang prestasi akan mengejar-ngejar kita.

Banyak hal didunia ini yang kita tidak siap menyukuri dengan mengucapkan “Alhamdulillah dan dengan sering merasa berat dan bahkan enggan mengucapkan alhamdulillah, milyaran peluang prestasi akan lari meninggalkan kita.

Berani hadapi tantangan bersahabat dengan alhamdulillah agar hidup dikejar-kejar prestasi??? Bagaimana pendapat sahabat!!!

{bungara seri 11}